Silsilah RajaRaja Galuh Cipaku Darmaraja


Silsilah Sunan Kalijaga newstempo

Terlepas dari perbedaan sebagai sosok historis, keberadaan Nyai Subang Larang sangat penting dalam perjalanan sejarah sosial, religi, dan politik di Tatar Su.


Silsilah Keturunan Rajaraja Sumedanglarang Cipaku Darmaraja

Sekitar tahun 1420 Nyai Subang Larang Kembali ke Muara Jati. Setelah kepulangannya, dua tahun kemudian, beliau semakin dikenal tatar Sunda. lalu dipersunting pada tahun 1422 M. sebagai selir permaisuri oleh raja paling sohor dimasanya, yaitu Prabu Siliwangi. Kisah pertemuan Prabu Siliwangi dengan Nyai Subang Larang.


35 Lukisan Nyi Subang Larang Belajar Melukis

Ibu Nyai Mas Rarasantang sendiri berdarah Arab yakni Nyai Subang Larang putri Syekh Quro Karawang, yang dinikahi Prabu Siliwangi setelah memenangkan sayembara. Karena Sunan Gunung Jati masih cucu raja Sunda, ia diperbolehkan menjadi Akuwu penguasa Cirebon, yang kemudian hari mendirikan Istana Pakungwati dan mendeklarasikan diri menjadi raja.


Silsilah Ibunda Subang Larang dan Awal Pertemuannya Dengan Prabu Siliwangi YouTube

Pada mulanya Prabu Siliwangi sangat mencintai istrinya itu, akan tetapi setelah keduanya memiliki anak rupanya kemudian terjadi konflik, dan konflik tersebut kemudian menyebabkan dibuangnya Subang Larang dari Istana. Menurut Naskah Kunigan, Subang Larang merupakan anak dari Nyi Karancang Singapuri beliau diceritakan berasal dari Kerajaan.


Diusir Kerajaan Pajajaran Sebab Islam Oleh Prabu Siliwangi Kakek Sunan Gunung Jati, Begini Kisah

Kisah Nyai Subang Larang tercatat dalam Carita Purwaka Caruban Nagari (CPCN), karya Pangeran Arya Cerbon yang digubahnya pada 1720. Memasuki abad ke-15, tepatnya pada tahun 1415, pasukan Laksamana Zheng He (Cheng Ho) bersama armadanya dari Cina tiba di Muara Jati. "Mereka yang beragama Islam di Muara Jati, diperkirakan telah membawa pengaruhnya.


Raharja SILSILAH RAJA SUMEDANG LARANG

Kisah Subang Larang yang Memikat Prabu Siliwangi. Menurut Carita Purwaka Caruban Nagari (CPCN) karya Pangeran Arya Cerbon yang dibuat pada tahun 1720 Nyai Subang Larang bernama asli Kubang Kencana Ningrum. Nyai Subang Larang lahir tahun 1404 dari ayah yang bernama Ki Gedeng Tapa yang merupakan syahbandar pelabuhan Muara Jati, sebuah pelabuhan.


Silsilah Keluarga Nabi Diagram

Raden Kian Santang adalah anak bungsu Prabu Siliwangi dan Subang Larang, nama aslinya Rajasengara. Raden Kian Santang memeluk Islam selepas ia mengunjungi penobatan kakaknya Pangeran Walangsungsang sebagai penguasa Cirebon (Sri Manggana). Setelah masuk Islam Raden Kian Santang melaksanakan ibadah Haji, dikemudian hari beliau dikenal dengan nama.


GENEALOGI INTELEKTUAL ULAMA BETAWI Jakarta Islamic Centre

Sulendraningrat dalam Sejarah Cirebon (1978) menyebutkan bahwa pernikahan Prabu Siliwangi dan Nyai Subang Larang yang beragama Islam melahirkan tiga orang anak, yaitu Raden Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuana, Nyai Lara Santang, dan Raden Kian Santang atau Pangeran Sengara. Sejarah Berdirinya Kerajaan Cirebon Setelah beranjak dewasa, ketiga anak Prabu Siliwangi dari permaisuri Nyai Subang.


Nyai Subang Larang, Pembawa Islam di Keraton Pajajaran nyantri

"Makam Syekh Quro di Karawang sampai kini masih banyak diziarahi orang. Di kemudian hari, seorang santri pesantren itu, yakni Nyai Subang Larang, dipersunting Prabu Siliwangi. Dari perkawinan ini lahirlah Raden Kian Santang yang kelak menjadi penyebar Islam. Banyak warga Betawi yang menjadi pengikutnya," ujar Ridwan.


Silsilah Keturunan Prabu Siliwangi

Nyai Subang Larang belajar Islam di sana selama 2 tahun. Di tempat inilah Syeh Quro memberikan gelar Sub Ang larang (Pahlawan berkuda) kepadanya. Sekitar tahun 1420 Subang Larang Kembali ke Muara Jati. Sekitar tahun 1420-an Ki Gedeng Tapa menyelenggarakan sayembara tarung satria, sebagai pemenangnya berhak memperistri Nyai Subang Larang, putrinya.


Nyi Kentring Manik dan Subang Larang, Dua Istri Prabu Siliwangi yang Melahirkan Pembesar Pajajaran

Sri Baduga Maharaja atau ( Sunda: ᮕᮨᮻᮘᮥᮞᮤᮜᮤᮝᮍᮤ, translit. Perebu Siliwangi) juga dikenal sebagai Ratu Jayadewata (1401-1521) putra Prabu Dewa Niskala putra Mahaprabu Niskala Wastu Kancana lahir 1401 M di Kawali Ciamis, mengawali pemerintahan zaman Pakuan Pajajaran yang memerintah Kerajaan Sunda Galuh selama 39 tahun.


Dengan Kekuatan Iman Nyi Subang Larang Hadapi Prabu Siliwangi yang Ingin Menjadikannya Istri

Syekh Datuk Kahfi mendoakan ketiganya agar menjadi orang yang menghidupkan agama Islam. Pernikahan Nyi Subang Larang dengan Prabu Siliwangi, merupakan salah satu yang menimbulkan perubahan besar pada Kerajaan Sunda. Dari cerita tersebut, dapat kita tarik kesimpulan bahwa dinasti Padjajaran yang masuk Islam adalah dari garis keturunan Nyai.


Sangat Penting, Wajib Tau Catat Dan Sebarkan, Beginilah Silsilah Keturunan Manusia Sejak Nabi

Subang Larang memiliki tiga orang anak, yaitu Raden Walangsungsang yang lahir pada tahun 1423, Nyai Lara Santang yang lahir tahun 1426, dan Raja Sangara yang lahir pada tahun 1428. Sepeninggalnya Subang Larang, anak-anaknya keluar dari Keraton Pakuan untuk memperdalam agama Islam. Ketiga anaknya tersebut kemudian memegang peranan penting.


Silsilah RajaRaja Galuh Cipaku Darmaraja

Baca juga: Kerajaan Pajajaran: Berdirinya, Raja-raja, Keruntuhan, dan Peninggalan. Sementara dari istrinya, Subang Larang, Prabu Siliwangi memiliki tiga orang anak, yaitu Raden Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuwana, Nyimas Rara Santang, dan Raden Kian Santang. Raden Walangsungsang inilah yang nantinya mendirikan Kesultanan Cirebon.


SILSILAH NYAI SUBANG LARANG Kisah Tanah Pasundan 06 YouTube

Silsilah Prabu Siliwangi. Mengutip laman kemendikbud, dalam Babad Pajajaran Prabu Siliwangi disebut memiliki 151 istri. Salah satu istrinya adalah Nyi Ambet Kasih, putri dari pamannya yang bernama Ki Gedeng Sindangkasih. Selain itu, ia juga memperistri Nyai Subang Larang dan dikaruniai tiga orang anak.


(1) PRABU SILIWANGI & ISLAM‼️ Jejak Islam Dari Keturunan Nyai Subang Larang YouTube

Sejarah awal. Kerajaan Sumedang Larang berasal dari pecahan Kerajaan Sunda-Galuh yang bercorak Hindu. Kerajaan ini awalnya bernama Tembong Agung, yang didirikan oleh Prabu Aji Putih pada abad ke-8 atas perintah Prabu Suryadewata. Pusat pemerintahannya berada di Citembong Karang, yang saat ini termasuk wilayah Kabupaten Sumedang.

Scroll to Top